Minggu, 13 Juni 2010

Khasiat Teh Hitam Mindtea Bagi Gula Darah & Insulin

Khasiat Teh Hitam Mindtea Bagi Gula Darah & Insulin

CAMPURAN polifenol pada teh (terdiri atas unsur-unsur epikatekin, epikatekin galat, epigallokatekin galat, katekin, dan gallokatekin) memiliki efek merangsang insulin pada sel-sel B pankreas –sel-sel yang berperan dalam produksi hormon insulin di dalam tubuh.

PENELITIAN yang dilakukan Bryans, J. A., Judd, P. A., and Ellis, P.R. (2007) tentang “The Effect of Consuming Instant Black Tea on Postprandial Plasma Glucose and Insulin Concentrations in Healthy Humans”, yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition (edisi Oktober 2007) menyimpulkan bahwa  teh hitam sangat bermanfaat bagi keseimbangan kadar gula darah.

Disebutkan, pada tubuh 16 orang sukarelawan sehat (12 pria-4 perempuan) berusia 24-35 tahun yang menjadi subyek penelitian tersebut, setelah meminum satu gram teh hitam instan, respons hormon insulin mereka meningkat dan kadar glukosa darah  mereka berkurang.

Mereka mengkonsumsi 75 gram glukosa yang dilarutkan dalam 250 ml air (diawasi),  250 ml air ditambah 0,052 g kafein (diawasi), 250 ml air plus 1 gr teh hitam instan, dan  250 ml air plus 3 gr teh hitam instan.

Setiap 12 jam, tiap-tiap subyek menerima satu dari empat jenis minuman tersebut pada hari yang berbeda. Setiap minuman dikonsumsi dalam 15 menit kurun waktu. Seluruh partisipan diminta tetap menjalankan pola kebiasaan makan dan aktivitas fisik mereka selama masa penelitian.  

Beberapa subyek penelitian yang mengkonsumsi minuman teh hitam 3 gr  mengalami muntah-muntah dan palpitasi setelah mengalami jantung berdebar-debar (ingestion). Sejak itu, penelitian pada bagian ini dibatalkan.

Peneliti melaporkan, konsentrasi glukosa plasma darah selama satu jam pertama sebagai reaksi terhadap minuman-minuman tersebut tidak berbeda secara signifikan.

Akan tetapi, setelah dua jam konsentrasi glukosa plasma darah menjadi lebih rendah secara signifikan pada kelompok yang mengkonsumsi 1 gr teh hitam, relatif sama dengan konsumsi air dan minuman berkafein.

Selain itu, meminum teh hitam instant berkaitan erat dengan meningkatnya hormon insulin dibandingkan dengan meminum air biasa dan minuman berkafein pada menit ke-90. Hal ini konsisten dengan sejumlah penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa polifenol yang ditemukan di dalam teh hitam meningkatkan sekresi hormon insulin.

Analisis kimiawi menunjukkan bahwa teh hitam instant kaya akan campuran polifenol (total 350mg/g) dan itu sama nilainya dengan kandungan dalam produk-produk daun teh hitam.

Bryans dkk menyatakan, kandungan polifenol pada teh yang memegang peranan penting tersebut. Mereka meyakini, campuran polifenol (terdiri atas unsur-unsur epikatekin, epikatekin galat, epigallokatekin galat, katekin, dan gallokatekin) memiliki efek merangsang insulin pada Sel-sel B pankreas –sel-sel yang berperan dalam produksi hormon insulin di dalam tubuh.

Penelitian ini menjelaskan, teh hitam instant yang dikonsumsi sebanyak 1,5 gelas sehari dapat mengurangi fase  awal postprandial glycaemia, meskipun belum jelas apakah atau bagaimanakah efek-efek tersebut pada hormon insulin dan kadar glukosa darah bisa berlangsung di dalam pola keseharian asupan makanan dan konsumsi teh. Hal ini menuntut penelitian lebih lanjut. HGN

The Best Health Tea

"The Best Health Tea"

Jakarta,healthyguidenews.com (10/12). International Society of Antioxidant in Nutritions and Health yang juga merupakan kongres teh dan kesehatan dunia ke 3 ini diselenggarakan di Dubai 3-4 Desember 2009 lalu merupakan ajang para peneliti teh dunia dalam mempresentasikan teh yang sehat serta kandungan yang terdapat di dalamnya Acara ini disponsori 3 perusahaan International yakni The Italian Society Bonemelli, The Indonesian Society Teh Hitam Mind Tea dan The Australian Society Dr Red Nutraceuticals dan diikuti oeh beberapa negara seperti tuan rumah Dubai, Jepang, Jerman, Arab Saudi, China, Srilanka, Zimbabue dan Indonesia.

Pada kesempatan ini Dr Ir Rohayati Suprihatini M.MA dari Indonesia yang juga peneliti dari Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung yang sekarang menjabat sebagai fungsionalis peneliti muda ini dengan dukungan dari Teh Hitam Mind Tea mempresentasikan “Teh Hitam Indonesia dengan Rekayasa Genetika Menghasilkan Teh Hitam Dengan Kandungan Katekin Yang Tinggi”. Dan hal ini sebenarnya telah disosialisasikan dan dirilis sejak tahun 1988.

Rekayasa genetika teh ini memakai metodelogi penyerbukan silang hingga didapat jenis teh GMB dan TRI 2025 dengan kandungan katekin tinggi dan dari tujuh jenis yang dihasilkan, jenis GMB 4 lah yang memiliki kandungan katekin paling tinggi dan jenis ini pulalah yang dipakai untuk memproduksi Teh Hitam Mind Tea.

Perlu diketahui pula bahwa kandungan katekin pada teh berfungsi sebagai Antioksidan yakni senyawa yang dapat menghambat pembentukan karsinogenik dan menghalanginya untuk menetap dalam tubuh. Antioksidan bekerja dengan cara menangkap radikal bebas sehingga karsinogoenik tidak memiliki kesempatan untuk menempel dan merusak DNA. Dengan kadar Antioksidan yang tingi pula diharapkan Teh Hitam Mind Tea menjadi minuman paling sehat.

Harapan ini rupanya bukan hanya sekedar harapan tapi telah menjadi kenyataan dengan diberikannya Innovative Idea Award 2009 kepada Dr Ir Rohayati Suprihatini M.MA sebagai peneliti yang memiliki gagasan paling maju.

Keberhasilan ini bukan hanya milik beliau dan Teh Hitam Mind Tea tapi juga milik bangsa Indonesia, karena dengan ini semua nama Indonesia menjadi harum dan Teh Hitam Indonesia tidak dipandang sebelah mata lagi oleh penghasil teh dunia lainnya. Bahkan mereka ingin belajar dan ingin mengetahui lebih banyak mengenai khasiat yang dihasilkan teh hitam khususnya teh hitam mind tea.

Jadi tidak salah bila dikatakan bahwa Teh Hitam Mind Tea menjadi “The Best Health Tea” Congratulation !!!!! foto: DR Ir Rohayati Prihatini M.MA (ims).

sumber: healthyguidesnew

Analisa Kandungan Kadar Tanin Pada Beberapa Teh

Banyak rumor mengenai minman teh yang berkembang dimasyarakat. Salah satunya adalah, teh berpotensi menjadi penyebab Anemia karena di sinyalir mampu mengabsorpsi mineral makanan sebagai pembentuk zat besi. Hal ini dikaitkan dengan peranan Tanin yang terdapat dalam kandungan teh. Mineral makanan sebagai salah satu pembentuk zat besi bila bila bereksi dengan tanin akanmembentuk ikatan komplek yang tidak larut dalam sistem pencernaan, akibatnya mineral makanan tidak berfungsi lagi dan akan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk feses (tinja).

Lalu apa sebenarnya tanain itu?. Tanin adalah senyawa komplek yang merupakan bagian dari Polypenol, yang sering dihubungkan sebagai pemberi rasa pada minuman wine (anggur) sebagai astrigency (Cornel Agency). tanin juga memiliki kekuatan untuk mengikat protein yang banyak diterjemahkan sebagai mengabsorpsi sari makanan.

Ketika teh diseduj maka muncul aroma seduhan teh yang khas sebagai pembawa salah sifat tanin yang berasal dari katekin serta flavonoid lain yang terdapat pada teh. DR Deddy Muchtadi, Kepala Lab Biokimia Pangan dan Gizi IPB menyebutkan bahwa " kalau anda minum teh, selain menyegarkan juga ada rasa sepet. Nah rasa sepet inilah karena pengaruh zat tanin di dalam teh yang bereaksi dengan protein mukosa di mulut" katanya

Bersama thearubigin, tanin juga memberi sifat warna yang sangat kuat pada seduhan teh. Bila terkena baju sanagt sulit dihilangkan. Plak yang tertinggal dalam bentuk karat pada bekas seduhan terh seperti teko, pporselin dan sebagainya merupakan sebagian dari contoh kekuatan warna pada seduhan teh. 

Uji Coba dengan Bayclean.
Bayclean dikenal sebagai pemutih yang banyak digunakan untuk membersihkan kotoran pada pakaian. Dalam hal ini kita mau membuktikan seberapa kekuatan sintesa warna yang dihasikan dari seduhan teh.
Tahap 1.
Melakukan seduhan teh dari 4 Model Merk, baik teh hitam, teh hijau ektrak serta teh hitam Mind Tea.
Tahap 2.
Seduhan teh kemudian di tuangkan pemutih Bayclean diamkan selama 7-10 menit.
Tahap 3.
Terlihat air seduhan teh mulai memisah, pada bagian bawah seduhan teh hitam model 1 berwarna putih jernih sedang bagian atas seduhan merah kecoklatan.Model 2 yaitu seduhan teh hijau ekstrak terlihat keruh. Model 3 Teh hijau cenderung kemerahan merata tanpa adanya pemisahan yang tegas. Sementara pada model 4,tampak keruh meski tidak menimbulkan warna seduhan berwarna kemerahan. Pada Teh Hitam Mind Tea yang diseduh pad uhu dispenser, seduhan kembali normal seperti air putihbiasa, namun pada suhu tinggi masih terlihat warna kekuningan yang transparan.

Analisa.
1. Pada model 1,2,3 dan 4 terlihat kekuatan warna hasil seduhan teh telah membentuk ikatan yang komplek sehingga zat pemutih Bayclean tidak mampu mengurai, memecah atau menetralisir zat warna yang dihasilkan. Berbeda dengan seduhan teh hitam Mind Tea warna seduhannya mengalami perubahan cepat menuju kewarna netral setelah diberikan Bayclean. Hal ini membuktikan bahwa seduhan Mind Tea tidak membentuk ikatan komplek sehingga mampu di netralisir menjadi seduhan air yang jernih.
2. Hal ini terjadi karena bahan baku Teh Hitam Mind Tea merupakan teh dengan bahan baku tunggal, sedangkan yang lain merupakan bahan baku campuran. Sebagaimana kita ketahui bahwa selain tanin, pemberi pengaruh warna pada teh adalah thearubigin dan pemberi pengaruh perubahan warna yang cepat juga terdapat pada jenis grade rendahan, dan jenis yang banyak dipakai adalah grade yang dikenal sebagai "dust". Grade ini memiliki ekstraksi warna yang cepat pada kualitas seduhan teh, karena memang mengalami over oksidasi dan kekeruhan warna merupakan repleksi dari kadar tanin juga kualitas bahan baku.
3. Bila kekuatan warna seduhan teh merupakan repleksi kekuatan tanin, maka bisa diambil suatu hipotesa bahwa kadar tanin pada teh Hitam Mind Tea berada pada kisaran rendah dan tidak membentuk ikatan yang komplek.
4. Teh hitam Mind Tea tidak meiliki relevansi dengan kadar penyerapan sari makanan sebagai pembentuk zat besi. Dengan kata lain teh hitam Mind tea memiliki tingkat absorbsi terhadap sari makanan rendah, sehingga teh hitam Mind Tea aman dikonsumsi sehabis makan begitu juga bagi para ibu yang sedang hamil dan menyusui.

Catatan, Untuk mengendalikan obesitas, maka disarankan untuk mengkonsumsi teh hitam Mind Tea sebelum makan,

Teh Hitam MIND TEA, Solusi Sehat.

Indonesia sebagai salah satu penghasil teh Hitam terbesar di dunia ternyata memiliki kualitas teh Hitam yang cukup baik. Dari uji penelitian yang dilakukan, kualitas teh Hitam Indonesia sebenarnya menampati posisi terbaik ketiga di dunia setelah India Utara dan Sri Lanka. Namun saat ini teh Hitam terbaik kita hampir 90% masih menjadi produk ekspor.

Teh Hitam MIND TEA adalah salah satu teh Hitam terbaik Indonesia yang dikemas dan dipasarkan untuk masyarakat Indonesia. Beberapa pengalaman dalam bentuk testimoni menunjukkan bahwa Teh Hitam MIND TEA memang memiliki potensi sebagai minuman kesehatan yang cukup potensial dan terjangkau, bila hal ini dikonversikan dengan biaya pengobatan biasa. Namun ini memang masih perlu kajian yang lebih mendalam serta perlu dukungan dan partisipasi dari dunia medis, sehingga potensi teh Hitam bisa diterima sebagai minuman kesehatan bagi masyarakat luas.

Bangsa Perancis memiliki buah anggur yang begitu terkenal di dunia bahkan mereka memiliki French Paradoks yang mengaitkan kesehatan kardiovaskular mereka akibat mengkonsumsi buah anggur. Mampukah Indonesia melahirkan Java Paradoks yang mengaitkan kesehatan masyarakatnya karena konsumsi Teh Hitam? 



Lampiran



THEAFLAVIN

United States Patent Nos.6,602,527 and 6,811,799



FACT SHEET

Description

This is an all-natural enhanced black tea extract containing concentrated levels of conventional tea polyphenols, including greater than 25% theaflavins. This patented black tea theaflavin extract is self-affirmed GRAS Our extract can be delivered as a singular substance or incorporated into your heart healthy formulas containing antioxidants and other compatible nutrients. It is highly soluble and can be easily incorporated into beverage and food formulations.

Benefits

This standardized extract contains a number of beneficial flavonoids derived from tealeaves, such as catechins, gallates and theaflavins. Flavonoids are a large group of phenolic products that have unique biological properties that can provide a number of health benefits within the body. This ingredient may help maintain healthy circulation and help maintain cholesterol levels already within a normal range. Flavonoids present in tea also have strong antioxidant properties and may protect cells and tissue against free oxygen radicals.

Sources

Developed from a patented process, our black tea theaflavin extract is available as an ingredient solely from AFS.

Indication

Scientists suggest that 300 mg per dose is advised to receive the optimal health benefits of these polyphenolic compounds.

Research

Current investigations have confirmed specific black tea flavonoids, such as theaflavins might prevent oxidative LDL oxidation and favorably affect endothelial function, thus resulting in an associated reduced risk of cardiovascular disease including coronary heart disease or stroke. The absorption and utilization of tea flavonoids has been studied extensively. Tea flavonoids’ effectiveness in changing the antioxidant activity of the plasma, urine and other biomarkers of oxidative damage has also been extensively studied. Research confirms tea flavonoids lead to reduced oxidative damage in vivo. 

These statements have not been evaluated by the Food and Drug Administration.

This ingredient is not intended to diagnose, treat, cure, or prevent any disease. 

1700 South Lamar Boulevard, Suite 330, Austin, Texas 78704 Customer Service: 512-306-9660 Toll Free: 800-345-9666 Customer Service Fax: 512-306-9580 www.appliedfoods.com 



Teh hitam Peredam Penyakit Jantung, Diabettes & Kanker

Penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, darah tinggi serta kanker hati sekarang masih menjadi penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Belakangan, penyakit tersebut tak hanya menyerang orang lanjut usia karena faktor degeneratif tapi usia produktif.

Indonesia pun dikenal sebagai negara dengan pengidap diabetes nomor empat terbnyak di dunia. Usia penderita diabetes pun makin merentang ke bawah dengan usia 25-45 tahun. Sementara sepuluh tahun lalu pasien diabetes rata-rata mereka yang berusia 50 tahun ke aras.

Salah satu penyebab dari munculnya penyakit tersebut adalah adanya akumulasi radikal bebas atau oksidan. 

Radikal bebas dapat menghancurkan sistem jaringan dan integritas DNA dalam tubuh kita. Kondisi ini menstimulus percepatan proses penuaan, penghancuran lever dan menyebabkan penyakit papan atas lainnya seperti penyakit jantung dan kanker.

Setelah kemajuan industri, dan makin tingginya peluang terkena penyakit tersebut, orang-orang beralih ke pengobatan pencegahan, berupa minuman dari bahan natural. Salah satunya adalah mengkonsumsi minuman yang mengandung zat alami yang dapat mengurangi radikal bebas seperti teh hitam atau black tea.

Khasiat teh hitam diungkap Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr. Ali Khomsan MS dan ahli kesehatan jantung dr. Mohammad Taufik Spj. ”Memang benar teh hitam atau black tea mempunyai manfaat seperti menurunkan risiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah,” papar Prof Dr Ali Khomsan MS.

Lebih lanjut Ali Khomsan menjelaskan, dari berbagai referensi, diketahui bahwa black tea yang selama ini dikonsumsi masyarakat kita, cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh. Utamanya adalah antioksidan serta Theaflavin cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi risiko-risiko penyakit seperti kanker dan mencegah jantung koroner.

”Teh hitam atau black tea dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi,” katanya.

Salah seorang pakar kesehatan jantung dari Kota Hujan Bogor, Dr H.Mohammad Taufik Sp.J mendukung pendapat Prof Dr Ali Khomsan yang menyebutkan black tea bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung koroner, kanker, diabetes dan stroke.

Sayangnya, menurut Taufik, manfaat yang terkandung dalam meminum teh hitam belum banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat black tea bagi kesehatan. 

Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow dengan tema ”Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner” yang diadakan di Aula RSJHK Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut hasil penelitian tersebut, Katekin–zat yang disebut dapat melawan penyakit degeneratif–ternyata berupa senyawa Theaflavin. Senyawa ini merupakan antioksidan, antikanker, antimutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya. Senyawa Theaflavin dalam teh hitam jumlahnya cukup signifikan.

Secara sederhana antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya, anti oksidan dapat dibagi menjadi antioksidan alami dan sintetis. Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial.

Kemampuannya sebagai penangkap radikal bebas sudah tidak dapat dipungkiri lagi kesahihannya. Kemampuan theaflavin sebagai antioksidan ternyata tidak cukup sampai di situ. Aktivitasnya sebagai antioksidan dalam menghambat oksidasi LDL (Low Density Lippoprotein) ternyata menunjukkan hal yang menakjubkan.

Dalam seduhan teh hitam, Theaflavin memberikan warna merah kekuningan, sementara itu Thearubigin dan Theanapthoquinone masing-masing memberi warna merah kecoklatan dan kuning pekat. Untuk hal rasa, bersama-sama Kafein, Theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa segar.

Penelitian di Belanda menyimpulkan bahwa kebiasaan minum teh hitam atau black tea dapat mencegah penimbunan kolesterol pada pembuluh darah arteri, terutama pada wanita. Minum teh hitam satu sampai dua cangkir mampu menekan penimbunan kolesterol hingga 46 %, dan jika minum empat cangkir dapat mencapai 69%.

Hal tersebut ditunjang oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan serangan jantung berkurang 40 % pada orang-orang yang membiasakan minum teh hitam. Teh hitam juga menunjukkan kemampuan yang meyakinkan sebagai sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes terutama dalam kapasitasnya menaikkan aktifitas insulin.

Penelitian yang dilakukan Departemen Pertanian Amerika Serikat yang telah dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam meningkatkan aktifitas insulin melebihi dari teh hijau maupun teh Oolong.

Menurut Mohammad Taufik, biasanya, para ahli kesehatan akan mempublikasikan hasil penelitiannya, setelah beberapa kali melakukan penelitian. Bila hasil penelitiannya menunjukkan hasil yang sama, baru penelitian tersebut dipublikasikan. Namun bila baru satu kali penelitian, hasilnya belum akan dipublikasikan.

“Kalau penelitian itu baru sekali kami lakukan tidak mungkin kami mempublikasikannya. Biasanya penelitian yang telah dipublikasikan adalah penelitian yang telah berulang-ulang,” kata dokter sepesialis jantung ini.

Berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu teh hitam (fermentasi atau oksimatis, kependekan dari Oksidasi ensimatis), teh Oolong dan teh hijau. Konsekuensi logis dari perbedaan proses tersebut, menyebabkan lahirnya perbedaan produk teh baik secara fisik maupun kimia.

Secara kimia, perbedaan yang paling menonjol adalah perbedaan kandungan komposisi senyawa Polyfenol. Pada proses pengolahan teh hitam, dan teh Oolong, sebagian Katekin berubah menjadi Theaflavin, Thearubigin, dan Theanaphtoquinone. Meski tidak sepopuler nenek moyangnya (Katekin), Theaflavin sudah banyak dipelajari oleh sejumlah peneliti. (osa/ri) Sumber: Republika Online

sumber : http://www.pjnhk.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2837&Itemid=31

Teh hitam Peredam Penyakit Jantung, Diabettes & Kanker

Penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, darah tinggi serta kanker hati sekarang masih menjadi penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Belakangan, penyakit tersebut tak hanya menyerang orang lanjut usia karena faktor degeneratif tapi usia produktif.

Indonesia pun dikenal sebagai negara dengan pengidap diabetes nomor empat terbnyak di dunia. Usia penderita diabetes pun makin merentang ke bawah dengan usia 25-45 tahun. Sementara sepuluh tahun lalu pasien diabetes rata-rata mereka yang berusia 50 tahun ke aras.

Salah satu penyebab dari munculnya penyakit tersebut adalah adanya akumulasi radikal bebas atau oksidan. 

Radikal bebas dapat menghancurkan sistem jaringan dan integritas DNA dalam tubuh kita. Kondisi ini menstimulus percepatan proses penuaan, penghancuran lever dan menyebabkan penyakit papan atas lainnya seperti penyakit jantung dan kanker.

Setelah kemajuan industri, dan makin tingginya peluang terkena penyakit tersebut, orang-orang beralih ke pengobatan pencegahan, berupa minuman dari bahan natural. Salah satunya adalah mengkonsumsi minuman yang mengandung zat alami yang dapat mengurangi radikal bebas seperti teh hitam atau black tea.

Khasiat teh hitam diungkap Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr. Ali Khomsan MS dan ahli kesehatan jantung dr. Mohammad Taufik Spj. ”Memang benar teh hitam atau black tea mempunyai manfaat seperti menurunkan risiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah,” papar Prof Dr Ali Khomsan MS.

Lebih lanjut Ali Khomsan menjelaskan, dari berbagai referensi, diketahui bahwa black tea yang selama ini dikonsumsi masyarakat kita, cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh. Utamanya adalah antioksidan serta Theaflavin cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi risiko-risiko penyakit seperti kanker dan mencegah jantung koroner.

”Teh hitam atau black tea dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi,” katanya.

Salah seorang pakar kesehatan jantung dari Kota Hujan Bogor, Dr H.Mohammad Taufik Sp.J mendukung pendapat Prof Dr Ali Khomsan yang menyebutkan black tea bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung koroner, kanker, diabetes dan stroke.

Sayangnya, menurut Taufik, manfaat yang terkandung dalam meminum teh hitam belum banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat black tea bagi kesehatan. 

Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow dengan tema ”Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner” yang diadakan di Aula RSJHK Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut hasil penelitian tersebut, Katekin–zat yang disebut dapat melawan penyakit degeneratif–ternyata berupa senyawa Theaflavin. Senyawa ini merupakan antioksidan, antikanker, antimutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya. Senyawa Theaflavin dalam teh hitam jumlahnya cukup signifikan.

Secara sederhana antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya, anti oksidan dapat dibagi menjadi antioksidan alami dan sintetis. Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial.

Kemampuannya sebagai penangkap radikal bebas sudah tidak dapat dipungkiri lagi kesahihannya. Kemampuan theaflavin sebagai antioksidan ternyata tidak cukup sampai di situ. Aktivitasnya sebagai antioksidan dalam menghambat oksidasi LDL (Low Density Lippoprotein) ternyata menunjukkan hal yang menakjubkan.

Dalam seduhan teh hitam, Theaflavin memberikan warna merah kekuningan, sementara itu Thearubigin dan Theanapthoquinone masing-masing memberi warna merah kecoklatan dan kuning pekat. Untuk hal rasa, bersama-sama Kafein, Theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa segar.

Penelitian di Belanda menyimpulkan bahwa kebiasaan minum teh hitam atau black tea dapat mencegah penimbunan kolesterol pada pembuluh darah arteri, terutama pada wanita. Minum teh hitam satu sampai dua cangkir mampu menekan penimbunan kolesterol hingga 46 %, dan jika minum empat cangkir dapat mencapai 69%.

Hal tersebut ditunjang oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan serangan jantung berkurang 40 % pada orang-orang yang membiasakan minum teh hitam. Teh hitam juga menunjukkan kemampuan yang meyakinkan sebagai sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes terutama dalam kapasitasnya menaikkan aktifitas insulin.

Penelitian yang dilakukan Departemen Pertanian Amerika Serikat yang telah dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam meningkatkan aktifitas insulin melebihi dari teh hijau maupun teh Oolong.

Menurut Mohammad Taufik, biasanya, para ahli kesehatan akan mempublikasikan hasil penelitiannya, setelah beberapa kali melakukan penelitian. Bila hasil penelitiannya menunjukkan hasil yang sama, baru penelitian tersebut dipublikasikan. Namun bila baru satu kali penelitian, hasilnya belum akan dipublikasikan.

“Kalau penelitian itu baru sekali kami lakukan tidak mungkin kami mempublikasikannya. Biasanya penelitian yang telah dipublikasikan adalah penelitian yang telah berulang-ulang,” kata dokter sepesialis jantung ini.

Berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu teh hitam (fermentasi atau oksimatis, kependekan dari Oksidasi ensimatis), teh Oolong dan teh hijau. Konsekuensi logis dari perbedaan proses tersebut, menyebabkan lahirnya perbedaan produk teh baik secara fisik maupun kimia.

Secara kimia, perbedaan yang paling menonjol adalah perbedaan kandungan komposisi senyawa Polyfenol. Pada proses pengolahan teh hitam, dan teh Oolong, sebagian Katekin berubah menjadi Theaflavin, Thearubigin, dan Theanaphtoquinone. Meski tidak sepopuler nenek moyangnya (Katekin), Theaflavin sudah banyak dipelajari oleh sejumlah peneliti. (osa/ri) Sumber: Republika Online

sumber : http://www.pjnhk.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2837&Itemid=31

Bebaskan Beragam Penyakit Dengan TEH HITAM MIND TEA

Jika Anda terserang kolesterol, diabetes, hipertensi, ginjal, serangan jantung, atau kelebihan berat badan, sebaiknya jangan cepat menyerah dan harus terus melakukan pengobatan. Minum teh hitam diyakini mampu meredam penyakit berat tersebut. 

Dr Aulia Sani, SpJP (K) Ahli penyakit jantung l menjelaskan, kolesterol, diabetes, hipertensi, serta sakit ginjal, dan serangan jantung bisa membunuh siapa saja. 

Kolesterol misalnya, yang merupakan zat lemak yang beredar di dalam darah dalam jumlah berlebih akan menyempitkan pembuluh darah jantung dan otak. 

“Kolesterol diproduksi oleh hati dan dalam jumlah tertentu sangat diperlukan oleh tubuh. Tapi, menjadi masalah kalau jumlahnya berlebih. Dengan minum Mind Tea, kolesterol berkurang bahkan hilang,” ujar Aulia dalam promosi Mind Tea, satu jenis teh hitam produksi dalam negeri di Jakarta, kemarin. 

Aulia menguraikan, sebagian besar kolesterol dihasilkan oleh hati, bukan hasil ekstraksi makanan yang kaya akan kolesterol. Hanya sepertiganya saja yang berasal dari makanan. Karenanya menghindari makanan berkolesterol tinggi hanya mampu menurunkan kandungan kolesterol total. 

Menurut Aulia, terdapat dua jenis kolesterol dengan density lipoprotein berbeda, yakni high density lipoprotein atau HDL, yang sering disebut kolesterol baik, dan low density lipoprotein atau LDL yang merupakan kolesterol jahat. “Mind Tea bisa membunuh LDL dan memperkuat unsur HDL dalam tubuh,” ujarnya. 

Dia menjelaskan, HDL baik bagi tubuh, karena mengangkut kelebihan kolesterol kembali menuju hati, dan mengekresikannya dari dalam tubuh pada saluran empedu. Selain itu, HDL dapat membantu mencegah pembentukan plak yang berpotensi menyempitkan pembuluh darah ke jantung. Kolesterol menyebabkan atherosklerosis, satu penyebab utama terjadinya penyakit jantung. 

"Aulia " menjelaskan, dengan mimum Mind Tea dipastikan dapat menghambat penyerapan kolesterol jahat (LDL). Mind Tea juga bisa menghambat pembentukan thromboxan dan fibrinogen, penyebab terjadinya pembekuan darah. Unsur dalam Mind tea akan bertindak sebagai antioksidan yang mencegah terjadinya pembekuan darah, sekaligus mengendurkan saluran pembuluh darah. 

Terkait dengan penyakit Diabetes atau kencing manis Mind Tea dapat berfungsi serupa. Aulia menjelaskan, penyakit diabetes mellitus (kencing manis) merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (gula darah) melebihi nilai normal.

Tanda-tandanya, poliuria (banyak kencing), polidipsia (banyak minum), polifagia (banyak makan), penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya, dan keluhan lainnya seperti kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensia pada pria dan prioritis vulva pada wanita.

Diabetes disebabkan oleh adanya defisiensi insulin atau adanya resistensi terhadap kerja insulin. Konsekuensi logisnya adalah terjadinya hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) akibat gerakan glukosa dari darah ke dalam jaringan terhambat. Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal tidak mampu menyerap semua glukosa. Sebagian glukosa tersebut dibuang bersama urine.

Aulia menjamin, diabetes hanya dapat diatasi dengan minum Mind Tea. Setidaknya, kata Aulia, pada daun teh umummnya dikenal sebagai antidiabetes.Dalam Mind Tea, senyawa yang berperan memangkas diabetes adalah polifenol. Sejumlah penelitian terkini menyatakan bahwa katekin merupakan polifenol yang paling efektif dalam mengatasi masalah diabetes. 

Selain dapat menurunkan kadar gula darah, katekin ini dapat mencegah terjadinya agregasi trombosis salah satu penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah.

Aulia menambahkan, sejumlah sejumlah riset dari berbagai lembaga dunia memperkuat klaim kebenaran khasiat Mind Tea. Misalnya, penelitian dari The Netherland National Institute of Public Health, di Belanda, menemukan bukti bahwa meminum 1 hingga 2 cangkir teh hitam per hari akan menekan penimbunan kolesterol 46 %, sedangkan 4 cangkir perhari menekan 68%.

Selain itu, 552 org minum teh hitam 4 -7 cangkir perhari secara teratur menurunkan resiko serangan penyakit stroke.Penelitian yang sama juga terjadi atas 3000 orang dewasa di Arab Saudi yang mengkonsumsi rutin teh hitam dapat menurunkan resiko serangan penyakit jantung koroner sampai 50%.

Sedangkan penelitian di RS Fukuoka, Jepang atas 1.306 laki-laki (1986-1988) menemukan kadar kolesterol berbanding terbalik dengan kebiasaan minum teh. 1371 orang Jepang(1986) usia > 40 tahun : konsumsi teh 4-9 cangkir teh menurunkan lemak secara nyata. Sedangkan penelitian di Taiwan untuk penyakit hipertensi atas 600 orang dari 1507 orang Taiwan yang punya kebiasaan minum teh 1–2 cangkir per hari berhasil menekan 46% timbulnya hipertensi. Konsumsi 3 cangkir teh per hari mampu menekan timbulnya hipertensi hingga 65%. (izn)

Sumber ; PD PERSI
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=5106&tbl=cakrawala